TORAJA UTARA, gamki.or.id – Zaman terus berkembang. Saat ini sudah masuk di era Society 5.0. Semuanya pun harus mengikuti perkembangan yang ada. Termasuk pariwisata. Karena itu, DPC GAMKI Toraja Utara melakukan Discover Wonderful Toraja.
Temanya: Peluang dan Tantangan Pariwisata di Era Society 5.0. Di kegiatan itu, sejumlah tokoh adat, organisasi kepemudaan dan kelompok masyarakat dihadirkan. Mereka membahas mencari jalan keluar dari tantangan pariwisata di Toraja Utara. Tentunya melalui teknologi digital dan pendekatan inovatif.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua GAMKI Toraja Utara Dr. Budhi Karoma, Ketua GAMKI Tana Toraja Surianto Lopang dan narasumber dari DPP GAMKI Evin Davinci Sagala. Serta perwakilan Dinas Kebudayaan Toraja Utara, Salam Taunbaru.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan dan kelompok masyarakat lokal. Mereka sangat antusias memberikan masukan dan pandangan mengenai arah pengembangan pariwisata daerah mereka kedepan.
Dari diskusi itu, delapan rekomendasi dihasilkan untuk mendorong kemajuan pariwisata Toraja Utara. Nantinya, rekomendasi itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Toraja Utara.
Rekomendasi itu diantaranya:
- Peningkatan Infrastruktur Digital dan Telekomunikasi
Digitalisasi pariwisata memerlukan dukungan infrastruktur internet yang memadai di seluruh destinasi utama di Toraja Utara.
Rekomendasi ini menekankan pentingnya konektivitas digital. Memungkinkan wisatawan mengakses informasi secara cepat. Serta bisa membagikan pengalaman mereka secara real-time. Juga membantu pelaku industri lokal dalam pemasaran online.
- Pengembangan Platform Digital untuk Promosi Wisata
Platform digital yang terpadu diharapkan dapat memudahkan promosi destinasi-destinasi unggulan, kekayaan budaya, dan acara pariwisata Toraja Utara secara global.
Platform ini bisa berupa aplikasi dan website. Di dalamnya berisi informasi destinasi, fitur pemesanan online, panduan wisata, dan konten interaktif untuk menarik minat pengunjung nasional maupun internasional.
- Pemberdayaan dan Pelatihan Masyarakat Lokal
Menyadari pentingnya peran masyarakat lokal, pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan pariwisata berbasis teknologi dan pengembangan layanan berkualitas.
Dengan memberdayakan masyarakat, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang lebih otentik dan berkualitas. Sementara dampak ekonomi langsung pun akan dirasakan oleh warga lokal.
- Pengelolaan Wisata Berkelanjutan melalui Teknologi IoT
Teknologi Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk mengelola lingkungan dan sumber daya di lokasi wisata. Seperti memantau jumlah pengunjung, kualitas lingkungan, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Penggunaan sensor di tempat wisata untuk memantau kualitas udara, kebersihan, dan kepadatan pengunjung dapat menciptakan ekosistem wisata yang lebih nyaman dan aman.
- Pemberian Insentif bagi Pelaku Industri Pariwisata
Untuk mendorong inovasi dan daya saing di sektor pariwisata, insentif dapat diberikan kepada pelaku usaha.
Insentif ini bisa berupa bantuan permodalan, subsidi pajak, atau dukungan pembinaan bisnis yang membantu mereka mengembangkan produk dan layanan wisata kreatif yang sesuai dengan permintaan pasar.
- Keamanan Berbasis Teknologi untuk Wisatawan
Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan wisatawan dengan menerapkan sistem keamanan berbasis teknologi, seperti CCTV, aplikasi pelaporan darurat, dan pemantauan berbasis GPS.
Dengan langkah ini, wisatawan, terutama dari luar negeri, dapat merasa lebih aman dan nyaman saat berwisata di Toraja Utara.
- Kolaborasi dengan Komunitas Lokal dan Sektor Swasta
Dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, kerja sama dengan berbagai pihak sangat diperlukan. Seperti: organisasi kepemudaan, kelompok masyarakat, dan sektor swasta.
Semua itu diharapkan terlibat dalam mempromosikan pariwisata melalui kegiatan bersama. Salah satunya seperti pelestarian budaya, event wisata, atau dukungan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
- Penyesuaian Regulasi untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata
Regulasi yang fleksibel dan adaptif menjadi kunci untuk perkembangan pariwisata berbasis teknologi di era Society 5.0.
Penyesuaian ini mencakup penyederhanaan izin usaha, perlindungan nilai-nilai budaya, serta regulasi yang mendukung inovasi teknologi dalam layanan pariwisata.
Delapan rekomendasi ini akan diserahkan kepada Pemda Kabupaten Toraja Utara sebagai usulan strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi.
“Kami berharap rekomendasi ini akan membawa Toraja Utara menjadi destinasi wisata unggulan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi,” kata dokter spesialis Gigi tersebut. (*)