Salatiga, gamki.or.id – Sekolah Perdamaian yang diinisiasi oleh Lembaga Pusat Studi dan Sekolah Perdamaian (Lapssekdam) DPP GAMKI untuk pertama kalinya resmi dibuka oleh Sekretaris Umum DPP GAMKI, Alan Christian Singkali, yang sekaligus membuka Konferensi Daerah DPD GAMKI Jawa Tengah, di Aula Yayasan Bina Darma, Salatiga, 15 November 2024.. Sekolah Perdamaian ini menjadi langkah awal untuk melahirkan kader-kader GAMKI sebagai agen perdamaian sekaligus kontribusi GAMKI bagi kehidupan damai di tengah bangsa dan negara.
Setelah mengikuti rangkaian pembukaan, para peserta kemudian diajak untuk saling berkenalan, mengungkapkan harapan dan kekhawatiran, serta merumuskan bersama kontrak belajar yang akan diberlakukan selama kegiatan berlangsung.
Sabtu, 16 November 2024, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pertama yang difasilitasi oleh Triwiningsi Anamakka. Fasilitator yang akrab disapa Wining ini membersamai para peserta melalui permainan, diskusi kelompok, dan presentasi untuk membahas “Pengalaman Diskriminasi, Kekerasan, dan Intoleransi”. Kemudian pada sesi selanjutnya, peserta diajak untuk merefleksikan pengalaman tersebut melalui bermain peran, diskusi kelompok, dan presentasi dengan metode world café. Sesi ini difasilitasi oleh Ombun Sitorus. Setelah jeda makan siang, kegiatan dimulai kembali dengan pemaparan materi terkait “Teknik Analisis Konflik” dan dilanjutkan “Transformasi Konflik” yang difasilitasi oleh Fred Hutubessy.
Pada hari terakhir, Minggu, 17 November 2024, para peserta diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi terakhir pada hari sebelumnya untuk melakukan studi kasus dengan menganilisis konflik agama yang terjadi di Yogyakarta sesuai kerangka intervensi konflik yakni diagnosis, prognosis, dan therapy. Kemudian para peserta bermain peran sekaligus simulasi melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Bunga Sipahutar. Pada sesi yang terakhir, dalam rangka membekali peserta dalam menyusun program perdamaian, melalui permainan peran dan menyusun prosedur, peserta diajak untuk semakin memahami pendekatan design thinking dan experiental thinking dalam menyusun program. Sesi terakhir ini difasilitasi oleh Ombun Sitorus.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa dengan penuh antusias. Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat turut berkontribusi dalam menyemai nilai-nilai perdamaian hingga turut dalam transformasi konflik jika terjadi konflik di lingkungan sekitarnya. Seluruh rangkaian pada akhirnya secara resmi ditutup oleh Sekretaris Umum DPP GAMKI, Alan Christian Singkali, yang senantiasa mendampingi serta mendukung kegiatan dari awal hingga akhirnya.
Upaya melatih kader-kader Pemuda Kristen dalam isu perdamaian ini akan terus dilanjutkan melalui Sekolah Perdamaian yang akan dilaksanakan di enam titik lainnya pada tahun 2025 mendatang. GAMKI menantikan keterlibatan para pemuda Kristen bagi kehidupan yang damai melalui keikutsertaan dalam Sekolah Perdamaian selanjutnya.
Sampai bertemu!