Bandung, gamki.or.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Jawa Barat menyatakan keprihatinan mendalam terkait dugaan adanya praktik oplosan bahan bakar Pertamax 92 yang beredar di beberapa wilayah Jawa Barat.
Ketua DPD GAMKI Jabar Andreas Simanjuntak menyerukan kepada Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang bertanggung jawab atas distribusi bahan bakar dan gas elpiji di Indonesia untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan terkait hal ini.
“Apakah Pertamax 92 yang saat ini beredar di beberapa daerah Jawa Barat merupakan hasil oplosan dari bahan bakar dengan RON 90,” ucapnya.
Jika dugaan ini terbukti benar, hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap standar kualitas bahan bakar yang telah ditetapkan dan dapat merugikan konsumen serta berdampak buruk pada kendaraan bermotor, Lanjutnya.
Andreas menegaskan bahwa jika ditemukan bukti adanya praktik oplosan, Pertamina Patra Niaga harus segera menarik seluruh produk yang diduga terlibat dari peredaran.
Selain itu, DPD GAMKI Jawa Barat mendesak agar SPBU yang terbukti melakukan praktik tersebut diberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk Pertamina dan melindungi hak-hak konsumen,” ujar Andreas.
DPD GAMKI Jawa Barat juga mendesak Pertamina Patra Niaga untuk meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap seluruh SPBU yang berada di bawah naungannya, termasuk dalam distribusi gas elpiji.
Langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat.
Sebagai organisasi pemuda yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, DPD GAMKI Jawa Barat berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan siap bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa hak-hak konsumen terlindungi.
Andreas juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi bahan bakar.
DPD GAMKI Jawa Barat berharap Pertamina Patra Niaga dapat merespons seruan ini dengan serius dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga integritas produknya serta kepercayaan masyarakat.