Banten – Para pimpinan organisasi kepemudaan lintas agama di Kota Tengerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan bersama pada hari Sabtu, 15 Maret 2025. Kegiatan dimulai dengan pembagian takjil di seputaran simpang Graha Raya – Bintaro. Sebanyak 1.000 paket takjil dibagikan kepada masyarakat. Setelah itu dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dan diskusi interfaith (lintas agama) di Vihara Sidharta, Kel. Parigi Baru, Kec. Pondok Aren, Kota Tangsel
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPC GAMKI Tangsel Adi Saputra Simanullang, Ketua GP Ansor Tangsel Imam Fitra Ramadhan, Ketua Gemabudhi Tangsel Ryan Gautama, Sekretaris Komcab Pemuda Katolik Tangsel Bernardino, Ketua Pemuda Hindu KPSHD Tangsel I Whyan Dhira, Ketua Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiah Tangsel Rindang Panutun, Koordinator wilayah Pemuda Konghucu Tangsel Luli Andriyani & Hengky Han, Ketua IPPNU Tangsel Vivi Pallas Lutviah, Sekretaris IPTI Banten Septeven Huang, serta Ketua Yayasan Rumah Anak Pancasila Juan Alexander Wake.
Ketua DPC GAMKI Tangsel Adi Saputra Simanullang mengapresiasi kehadiran para pimpinan organisasi kepemudaan. Hal ini disebutnya sebagai wujud nyata kebersamaan yang harus terus dirawat di tengah makin kencangnya arus perbedaan.
“Meskipun berbeda keyakinan, kita semua memiliki semangat yang sama dalam menjaga kedamaian dan toleransi di tengah masyarakat. Ini bukan gerakan individu, melainkan gerakan kolektif dari berbagai lintas agama yang ada di Tangsel. Kita tunjukkan kalau toleransi bukan sekadar kata-kata, tetapi bisa diwujudkan dalam tindakan nyata,” jelasnya.
Adi juga menekankan bahwa Tangsel adalah kota dengan tingkat keberagaman yang tinggi, sehingga upaya menjaga toleransi menjadi sangat penting.

“Kami berharap para pemuda lintas agama dapat menjadi contoh dalam menjaga kebersamaan dan semangat Pancasila. Kota ini adalah miniatur Indonesia, di mana keberagaman menjadi kekuatan. Maka dari itu, kita harus terus benar-benar menjaganya,” tambahnya.
Selain berbicara soal kebersamaan, Adi Saputra Simanullang menyampaikan simpatinya terkait pembangunan pengolahan sampah di depan Vihara Sidharta. Pasalnya, keberadaan pengolahan sampah itu dikeluhkan oleh umat dan pengurus vihara karena cukup mengganggu kekhusyukan ibadah umat Budha di situ.
“Kami dari GAMKI Kota Tangsel siap membantu advokasi, karena tidak sepatutnya tempat pengelolaan sampah dilakukan di depan rumah ibadah, termasuk saat sidak bersama Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya. Kami akan terus mengawal masalah ini agar segera terselesaikan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku” tegasnya.
Diskusi yang berlangsung mendapat tanggapan positif dari para peserta. Mereka nampak sangat menikmati jalannya diskusi dari awal hingga akhir. “Diskusi ini sangat bermanfaat, karena membuka wawasan kami sebagai pemuda untuk lebih menghargai perbedaan dan bekerja bersama dalam membangun kota yang lebih harmonis,” ujar Yatatema Gea, salah satu peserta diskusi.