Bogor, gamki.or.id – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) punya mimpi sebagai organisasi yang mengutus kader-kader terbaik Kristiani berperan di berbagai posisi pemerintahan maupun profesional dalam berbagai bidang.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat menyampaikan hal itu pada Sidang Pleno II dan Gathering Pengurus DPP GAMKI di Highland Park Resort, Curug Nangka, Bogor, Jawa Barat, pada 18-20 April 2025. Sebanyak 37 orang pengurus DPP mengikuti secara luring, sedangkan 20 orang lainnya secara daring.
“Dengan jejaring yang ada, mari kita wujudkan visi itu. Kita belajar banyak dari senior kita, Bungaran Saragih, yang sejak usia 18 tahun sudah punya proyeksi ingin menjadi Menteri Pertanian. Dan, melalui manajemen diri nan ketat, kerja keras, aktif di organisasi, serta kemampuan berelasi, beliau akhirnya bisa meraih cita-cita itu,” kata Sahat.
Dengan gathering selama tiga hari dua malam ini, Sahat mengajak para pengurus pusat GAMKI membangun kebersamaan untuk meraih keberhasilan bersama.
”Apa yang menjadi mimpi teman-teman pada usia 20,30, atau 40-an tahun ini bisa kita jalankan bersama untuk mencapai tujuan. Ayo solidkan barisan kita,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, para ketua bidang memaparkan capaian bidangnya. Termasuk beberapa kendala yang dialami agar menjadi bahan evaluasi bersama.

Salah satu ketua bidang yang memberikan paparannya adalah Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Nadia Manuputty. Ia menjelaskan bahwa tahun ini GAMKI mengagendakan tiga kunjungan ke laut negeri, yaitu ke Palestina, China, dan Taiwan.
“Untuk Palestina, ini adalah tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Pariwisata Palestina beberapa bulan lalu. Sedangkan kunjungan ke China dan Taiwan berfokus pada pertukaran budaya,” katanya.
Sekretaris Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Steffy Graf, melaporkan sudah beberapa kali mengadakan sosialisasi dan edukasi seputar perlindungan perempuan dan anak. Semua mendapat respons positif.
“Kami juga terlibat dalam penanganan kasus perdagangan manusia yang belakangan sedang marak,” tambah Ketua Bidang PPA, Rienova Serie Donie.
Sementara itu, Ricky Boy dari bidang keuangan menawarkan pelatihan audit keuangan dan sosialisasi saham. Dari bidang lembaga bantuan hukum mengungkapkan rencana membuka jam laporan masyarakat, setiap hari dari jam 16-19 WIB di sekretariat DPP GAMKI terutama menerima aduan bidang ketenagakerjaan, agraria, dan lain-lain.
Adapun Panglima Brigade Serba Guna (Brigsena) GAMKI Pendeta Andriyas Tuhenay bidang keuangan mengusulkan untuk menambah satu divisi yakni Divisi Sosial dan Tanggap Bencana.
Secara daring, Ketua bidang Kerohanian Pendeta Shuresj Tomaluweng menjelaskan bahwa saat ini sedang disiapkan buku renungan tahunan. Melalui buku ini, diharapkan kaum muda Kristen menyadari panggilannya di tengah dunia agar selalu mampu menginspirasi sesama.
Sahat Sinurat mengapresiasi kinerja semua bidang. Namun demikian, ia minta semua terus ditingkatkan.
“Mari tingkatkan pencapaian dengan kerjasama lintas bidang. Termasuk menggandeng teman-teman DPD dan DPC di daerah,” imbaunya.
Selain mendengarkan laporan capaian kerja setiap bidang, Sidang Pleno II DPP GAMKI juga mengumumkan ada pergantian antar waktu (PAW) di jajaran pengurus pusat. Kemudian diumumkan juga beberapa bidang kerja bentukan, seperti Badan Pers, Lembaga Bantuan Hukum dan Lembaga Kajian Hukum Perundangan.
Selanjutnya, GAMKI berencana melangsungkan Rapat Kerja Nasional di Solo, akhir Mei, untuk membahas program kerja sampai akhir kepengurusan
”Jabatan itu bukan soal posisi, tapi tanggung jawab atas program yang kita jalani. Malu rasanya kalau masih banyak program kita yang belum jalan. Mari terus berkolaborasi menghasilkan program yang berkesinambungan dan berkelanjutan, jangan hanya untuk memenuhi LPJ,” urainya.
Sahat menekankan, mungkin hasil kerja keras ini tak menelurkan hasil di kepengurusan ini, tapi berbuah di tahun-tahun yang akan datang.
”Bagus ada program pelatihan pekerja migran, untuk membuka lapangan pekerjaan dari GAMKI bagi kader, dan masyarakat umum. Misalnya kesempatan kerja di Jepang dan negara-negara lain. Pun demikian lembaga bantuan hukum tak hanya probono terus, tapi siapa tahu nanti bisa dapat klien pengusaha,” ungkapnya memotivasi.
Pemimpin yang Melayani
Baik ibadah pembukaan oleh Sekretaris Umum DPP GAMKI Alan Christian Singkali maupun ibadah penutupan oleh Pendeta Andriyas Tuhenay menggarisbawahi pentingnya spirit ’servant leader’ atau pemimpin yang melayani.
Alan melandasi renungan dari Markus 10:45, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Ia menguraikan, jika kita tarik ke dalam dunia kekinian kita, konsep berpikir orang Yahudi saat itu ternyata tidak usang-usang amat. Masih banyak masyarakat kita hari ini masih tetap menganggap bahwa pemimpin itu seperti yang dipikirkan oleh orang-orang Yahudi.
Di dunia masa kini, kepemimpinan sering diidentikkan dengan kekuasaan, jabatan, dan pengaruh. Namun dalam dunia yang sama, terdapat juga sosok yang patut diteladani, contohnya Nelson Mandela dan Bunda Teresa. Yesus, yang mereka jadikan role model, telah lebih dulu menunjukkan model kepemimpinan yang sangat berbeda: menjadi pelayan bagi orang lain.
”Kepemimpinan dalam Kerajaan Allah bukan soal posisi, tetapi soal hati yang rela melayani. Yesus telah mencontohkan bentuk dari kesalehan sosial dan bukan hanya kesalehan ritual. Sebab ritualistik selalu menuntut hal-hal yang kelihatan, namun kesalehan sosial bermanfaat di sisi substansi,” ungkapnya.
Tiga poin ditegaskannya dalam ibadah ini.
Pertama, Yesus sebagai teladan utama.
Kedua, Pemimpin yang melayani megutamakan orang lain. Seorang servant leader fokus pada kebutuhan tim atau orang.
Ketiga, melayani membutuhkan kerendahan hati.
Keempat, dampak dari ‘servant leadership’ membangun hubungan yang sehat dan penuh kepercayaan. Menghasilkan pemimpin-pemimpin baru yang memiliki karakter Kristus.
”Kita harus bertanya, apakah saya memimpin dengan memberi teladan, contoh atau dengan ‘memerintah?’ Apakah saya mendahulukan kepentingan orang lain? Dalam keluarga, gereja/ GAMKI, atau pekerjaan, bagaimana saya bisa lebih melayani?” ujarnya dalam pertanyaan kunci.
Di sesi penutupan, Andriyas mendasari kotbahnya dengan Firman Tuhan dari Markus 10:32-45.
”Setiap kita bukan hanya dipanggil untuk menjadi kaya, atau untuk memiliki jabatan hebat, tapi menjadi serupa dengan Kristus,” katanya.
Menurutnya, untuk menjadi pemimpin yang melayani, harus belajar kepada Yesus, raja yang mengambil rupa sebagai hamba.
Ia pun membedah tiga ciri pemimpin yang melayani.
Pertama, harus rendah hati.
”Jangan punya jabatan baru biasa-biasa saja, sudah sombong. Semua itu dari Tuhan. Jangan bikin diri kita lebih hebat dari Tuhan. Jadilah orang yang rendah hati mau dikoreksi,” pesannya.
Kedua, rela berkorban. Ingatlah, Yesus datang ke dunia bukan untuk meraih kenyamanan.
Ketiga, hidup dalam kasih.
”Melayani identik dengan kasih. Di kayu salib pun, Yesus berdoa untuk orang-orang yang menghina dan menyakitinya. Kepemimpinan yang melayani sanggup mengasihi siapapun, karena itu, mari belajar dari Kristus,” pungkasnya.

Event yang kepanitiaannya diketuai Claudia Rande Sumomba ini juga diisi dengan Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness, Conscientiousness atau Dominan, Intim, Stabil, dan Cermat) untuk pengenalan karakter personal menunjang kehidupan dan karir ke depan.
Konselor dari Rumah Konseling Parahyangan Demyyanti Linda mengajak pengurus DPP GAMKI untuk mengenal kelebihan dan kekuatan diri, serta menguak sisi indah masa lalu dan rencana hidup 5-10 tahun ke depan.
“Mengapa kita tidak mulai tujuan hidup bermakna? Buat ’my purpose statement’, untuk apa keberadaan kita di dunia ini? Pasang target dalam waktu berapa tahun akan menjadi apa, denan cara bagaimana, dengan nilai apa yang akan menjadi standar, serta apa yang perlu dikorbankan untuk dapat komit memenuhi impian itu,” ajaknya.
Rangkaian Sidang Pleno II diakhiri dengan Ibadah Paskah di Gereja Iman, Harapan, dan Kasih (IHK) di lokasi Highland Park Resort dihadiri Presiden Direktur The Highland Park Resort-Hotel Daud Ibrahim.
