1. Bentuk lambang organisasi yang menyerupai perisai (segi lima) yang dikenakan pada pada lencana dada, badge baret, jas/jaket, bendera, dan panji/vendel, bermakna sebagai penghalau atau penangkis setiap serangan yang datang. Secara teologis, lambang perisai GAMKI berfungsi untuk menangkap setiap persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, gereja, bangsa, dan negara yang perlu dijawab secara kritis, kreatif, dan konstruktif dengan berlandaskan kepada iman Kristen. Warna dasar biru benhur bermakna karakter pemuda yang penuh kegembiraan, seperti lirik mars GAMKI: hidup muda, hidup gembira, penuh segala harapan
2. Makna simbol salib adalah arti penderitaan Tuhan Yesus di Golgota untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosa. Oleh karenanya simbol salib tersebut menyiratkan pesan bahwa GAMKI harus berjuang dan berkorban untuk memperbaharui kehidupan manusia, yang mendapat tekanan ekonomi, politik, dan pemerkosaan hak-hak azasi manusia, di tengah-tengah kehidupan masyarakat, gereja, bangsa, dan negara. Warna kuning emas pada salib menandakan keagungan pengorbanan Tuhan Yesus yang akan dilanjutkan oleh GAMKI.
3. Daun zaitun yang bersilang pada tangkainya bermakna kehidupan dan harapan yang diperjuangkan oleh GAMKI. Warna putih pada daun perlambang kehidupan dan harapan yang suci, bersih, tulus, serta sungguh-sungguh.
4. Bingkai dan tulisan motto ORA ET LABORA berwarna putih melambangkan kesucian dan kebersihan yang melingkupi dan mengiringi GAMKI.
5. ORA ET LABORA sebagai amsal/motto GAMKI bermakna “Berdoa dan Bekerja”, diambil dari kata-kata Latin dalam Codex St. Benediktus, yang bersumber dari Surat Yakobus 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: ”Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: ”Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”