SAMARINDA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kalimantan Timur baru saja melaksanakan konferda. Kegiatan itu dilaksanakan 24 – 26 Agustus 2023 di Samarinda. Ketua Umum GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat pun hadir dalam agenda akbar tiga tahunan ini.
Pun semua pengurus dan anggota DPC GAMKI di Bumi Etam hadir dalam konferda itu. Persidangan Konferensi Daerah III telah merumuskan pokok-pokok pikiran dan garis-garis besar haluan program kerja organisasi untuk kepengurusan DPD GAMKI Kaltim periode 2023-2026.
Forum tertinggi di tingkat provinsi ini juga menghasilkan keputusan musyawarah untuk mufakat, dalam menentukan pimpinan DPD GAMKI Kalimantan Timur tiga tahun kedepan. Lima DPC definitif GAMKI Se-Kalimantan Timur yang hadir bersepakat dalam musyawarah itu memilih secara aklamasi Daniel Abadi Sihotang sebagai ketua DPD GAMKI Kaltim periode 2023-2026.
Konferda III ini juga telah menentukan tim formatur yang akan menyempurnakan struktur DPD GAMKI. Seperti sekretaris, bendahara dan para ketua bidang nantinya. Daniel mengatakan, GAMKI adalah wadah anak muda untuk pelayanan dan berkarya bagi sesama manusia. Sehingga, alumni pascasarjana ilmu lingkungan Universitas Mulawarman ini komitmen menjalankan amanah yang diberikan kepadanya itu.
“Puji Tuhan saya dipercaya oleh seluruh DPC GAMKI untuk melanjutkan kepemimpinan di DPD GAMKI KALTIM sebagai ketua. Seluruh persidangan konferda telah selesai. Hingga tahapan selesai dini hari, saya terpilih secara aklamasi sebagai hasil musyawarah untuk mufakat para peserta Konferda III GAMKI,” katanya.
Sehari sebelumnya, DPD GAMKI Kaltim membuat dialog kepemiluan. Narasumbernya adalah Ketua Bawaslu Kaltim Hari Dermanto dan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP GAMKI Yanuserius Zega.
Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat menjelaskan, dialog kepemiluan itu merupakan satu bentuk partisipasi para pemuda menuju Pemilu damai 2024. Tujuannya, agar tidak ada lagi polarisasi politik yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
“Karena ini pesta demokrasi, kita tidak ingin ada orang-orang atau oknum yang kemudian mencoba memecah belah masyarakat kita. Namanya kompetisi, ini kan melibatkan sesama saudara dan anak bangsa. Kita harus terima hasil apapun itu,” kata Sahat.
Mereka yang terpilih nanti adalah presiden dan wakil presiden terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sehingga, jangan sampai terjadi perpecahan dalam Pemilu 2024.
Pun kunci utama Pemilu Damai 2024 itu ada di para elit partai politik dan tim sukses masing-masing capres maupun cawapres. Dalam tahapan kampanye, mereka harus membangun narasi-narasi damai untuk menghindari terbentuknya dua kelompok yang beda pandangan secara politis.
“Itu yang kita harapkan ke depan, kita tidak ingin polarisasi yang terjadi dalam Pemilu 2019 terjadi lagi di 2024 ini. Apalagi kita lihat pasca Pemilu 2019, kedua capres, yakni Pak Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden dan Pak Prabowo justru bisa menyatu,” terangnya.
Pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali ini diharapkan, bisa menjadi momen untuk dapat mengevaluasi dan benar-benar menentukan pemimpin terbaik yang mampu menyuarakan serta menjalankan aspirasi rakyat.
Soal 2024, kepemimpinan Presiden Jokowi sudah dipastikan berganti. Karenanya, GAMKI berharap semua program dan pembangunan yang sudah dijalankan agar bisa dilanjutkan kembali oleh Presiden berikutnya.
“Siapapun Presiden yang terpilih nanti harus bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah sekarang. Jangan seperti kalau kita ke pom bensin, kembali dari nol lagi. Tidak, seperti itu, harus ada terus proses berkelanjutannya,” tutur Sahat.
Ia berharap pemimpin yang terpilih nanti mempunyai karakter yang toleran dan mau mengutamakan rakyat. “Presiden itu harus punya visi bagaimana membangun rakyat dan Indonesia ini jadi lebih baik lagi,” tambahnya.