Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia kembali melaksanakan Layanan Konseling Pastoral dan Psikologis untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Layanan Konseling online ini dilaksanakan secara terpisah pada hari Sabtu (30/5) dengan konselor pastoral adalah Pendeta Andriyas Tuhenay dan moderator Fielia Litelnoni yang merupakan mahasiswa Magister Profesi Psikologi UNIKA Soegijapranata, serta konselor psikologis adalah Psikolog Afrizal Kehi, CH, M.Psi dan dimoderatori oleh Christina Widiastuti yang merupakan mahasiswa Magister Profesi Psikologi UNIKA Soegijapranata.
Layanan konseling pastoral dan psikologis ini rencananya rutin dilakukan seminggu sekali, dan dapat diikuti oleh siapa saja. Para Pendeta dan Psikolog akan hadir secara sukarela untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Diskusi berjalan menyenangkan. Seluruh peserta dalam konseling dapat menikmati dan turut aktif membagikan cerita dan pendapat masing-masing. Dari konseling yang dilakukan, dihasilkan beberapa pemikiran yang bisa saling mengisi dan saling memberkati antara setiap peserta,” ungkap Pendeta Andriyas yang bertugas sebagai konselor pastoral pada sesi konseling ini.
Di tempat yang sama, Fielia Litelnoni yang bertugas sebagai moderator dalam layanan konseling pastoral menyatakan bahwa konseling yang diselenggarakan ini merupakan bentuk pelayanan dari generasi muda kepada saudara-saudari yang membutuhkan terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
“Penggembalaan yang diteladani dari Yesus sebagai Sang Gembala Agung dimana Ia hadir dan menjadi pertolongan bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan. Dalam konseling pastoral yang diadakan, para konselor merupakan Pendeta dan bertugas mendampingi para peserta yang membutuhkan pelayanan dan penguatan dalam iman,” ujarnya.
Di sesi konseling yang terpisah, Psikolog Afrizal Kehi menceritakan tentang proses sesi konseling yang mengalir dan terasa sangat cair.
“Tidak ada materi spesifik yang dibahas. Kebutuhan peserta bervariasi dan dengan konsep konseling kelompok, setiap peserta berbagi cerita masing-masing. Beberapa peserta mengangkat cerita tentang sexual harrasment, isu LGBT yang dialami, serta kecemasan-kecemasan yang dirasakan terutama di masa pandemi Covid-19 ini,” jelas psikolog yang biasa disapa Rizal ini.
Moderator konseling psikologis, Christina Widiastuti menyampaikan bahwa kegiatan konseling berjalan menarik, dan harapannya bisa membawa dampak positif di masyarakat. Selain itu, berjalannya kegiatan konseling ini juga sebagai pesan kepada pemerintah dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu kesehatan mental.
“Pada kesempatan ini ada hal yang menarik bahwa yang bisa konsultasi ke psikolog itu tidak hanya untuk orang-orang dengan gangguan berat saja, tapi boleh juga untuk orang-orang yang merasa butuh pertolongan di saat merasa ada sesuatu yang terganggu pada dirinya, khususnya aspek psikologis. Jadi tidak usah malu untuk datang ke psikolog, karena semua orang berhak untuk mencari pertolongan untuk dirinya,” kata Christina.
Selama masa pandemi Covid-19, GAMKI hadir melalui program Empat Aksi Solidaritas GAMKI untuk Indonesia Sehat dari COVID-19. Selain Layanan Konseling, GAMKI juga membentuk Dapur Umum yang menyediakan makanan bersih dan sehat untuk masyarakat kurang mampu serta melakukan pembagian sembako kepada warga yang membutuhkan. GAMKI juga membentuk Relawan Pemuda Untuk Desa Siaga Covid-19 yang bertujuan memberikan layanan pengaduan dan edukasi tentang pencegahan Covid-19 serta membantu ketahanan pangan di tengah masyarakat desa.
Koordinator Program Layanan Konseling, Theo Surbakti menjelaskan alasan dilakukannya program Layanan Konseling terhadap masyarakat Indonesia terdampak Covid-19.
“Permasalahan multidimensional yang timbul selama penyebaran Covid-19 menyebabkan orang-orang menjadi stres dan cenderung terbatas dalam interaksi sosialnya. Padahal manusia adalah makhluk sosial,” ucap Theo.
Dia mengungkapkan, ada banyak orang yang memiliki kerinduan untuk saling berkumpul, beribadah, ataupun berbagi permasalahan pribadinya di masa isolasi ini.
“Melalui layanan konseling ini, kami memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk berbagi dan menceritakan persoalan hidup mereka,” pungkas Theo yang juga merupakan Ketua DPP GAMKI Bidang Inovasi dan Transformasi Digital.