LABUHA – Soal keumatan adalah soal kemanusiaan yang perlu diurusi sebagai bentuk bakti dan bukti keyakinan dan kecintaan kepada Tuahan Yang Maha Esa. Keterlibatan dan polarisasi dalam membangun hubungan kerja sama dalam pelayanan kemasyarakatan dan keumatan merupakan hal penting dalam mewarnai sendi-sendi kehidupan beragama dan bermasyarakat, sekarang dan yang akan datang.
Sebagai Kunjungan perdana, Ketua Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKAG) Noce Totononu S.H MSi dalam dialog terbuka bersama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Halmahera Selatan (Hal-Sel) berlangsung sederhana pada Kamis, 20/01/2022 di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GAMKI Halsel, Labuha, Maluku Utara.
Dalam dialog terbuka di bawah nawungan Kasih Tuhan, Noce Totononu menyampaikan hal menyangkut perbedaan yang selama ini menjadi polemik dalam merajut kebersamaan keumatan jemaat Kristiani.
Tak hanya itu, dalam merawat kebersamaan jemaat, Noce Totononu katakan, soal pelayanan menjadi akar dari semua masalah. Hingga perlu adanya penyatuan dari seluruh jemaat Kristen yang ada di Halmahera Selatan hingga akan lahir pelayanan keumatan dan persatuan yang saling mendukung baik soal kemasyarakatan yang bersinergi dengan pemerintah pada umumya dan khususnya para jemaat Kristiani itu sendiri.
Lanjutnya, dengan lapang dada menerima segala perbedaan yang pernah ada adalah hal baik yang mendongkrak nilai keimanan dalam kasih Tuhan dalam peningkatan ketakwaan tentunya, harus tetap berdiri melawan perbedaan sebagai wujud lahirnya BKAG dan seluruh komponen yang menyangkut keumatan itu sendiri, Baik GAMKI, dan OKP Kristiani lainnya.
“Perbedaan dan saling kalim mengklaim adalah hal wajar. untuk itu, BKAG ingin mencoba menyatukan seluruh unsur Jemaat dan keumatan. Pastinya, GAMKI dan seluruh OKP keumatan Kristiani harus tetap bergandengan tangan agar terbangun sinerginitas dengan pemerintah daerah. Sehingga kerja sama soal keumatan dan kerja sama sebagai masyarakat di bawah Pemerintah Daerah dapat terwujud. Kita harus berlapang dada merima perbedaan sebagai nilai ketakwaan dan keimanan” jelas Noce Totononu
Sebagai relasi keumatan, Noce Totononu Juga utarakan bahwa nantinya seluruh masukan dan usulan terakait perbedaan pendapat dan keresahaan akan dibahas bersama dalam Rapat Kerja (Raker) BKAG waktu mendatang yang nantinya akan melibatkan seluruh OKP keumatan yang ada di Halmahera Selatan.
“Ini sebagai dialog perdana dengan saudara-saudara dari GAMKI yang saya kasihi. Usulan dan masukan yang ada nantinya akan menjadi pembahasan bersama dalam pembahasan yang matang pada Rapat Kerja BKAG mendatang yang tentunya akan melibatkan seluruh OKP keumatan di Halsel” ungkap Noce.
Sementara dalam kesempatan yang sama, ketua GAMKI Leonardo Hana Salaudin mengungkapkan dengan terpilihnya kakak terkasih Noce Totononu sebagai ketua BKAG akan menjadi jawaban atas keresahan GAMKI beberapa tahun terakhir. Perbedaan dikalangan elemen gereja serta penyatuannya menjadi catatan penting yang akan dibahas dalam Raker BKAG nanti.
Leonard berharap dengan kembali aktifnya BKAG yang vakum kurang lebih 4 hingga 5 tahun dapat menjadi motor pemersatu perbedaan dikalangan pemuda Gereja maupun pejabat-pejabat Gereja dan hamba Tuhan terkasih.
“Meawakili GAMKI kami berharap Kakak Noce terkasih sebagai ketua BKAG mampu menjawab keresahan akan perbedaan yang ada dalam keumatan, kami juga berharap ada ibadah internal dan eksternal dikalangan para pemuda Gereja pejabat Gereja dan para hamba Tuhan terkasih” harap Leonard.
Ketua DPC GAMKI Halmahera Selatan sangat memberikan apresiasi kepada Ketua Badan Kerja Sama Antar Geraja (BKAG) Halmahera Selatan yang telah meluangkan waktu dan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman-teman Pengurus GAMKI. GAMKI siap membuka diri dan siap berkolaboratif dengan BKAG Halmahera Selatan demi meningkatkan kualitas kebersamaan dalam mendorong dan mengawal segela kepentingan keumatan Kristiani yang ada di Halmahera Selatan.
Leonard berpesan, agar perbedaan yang pernah terjadi jangan lagi terjadi, dengan harapan puji terkasih kepada Tuhan Leonard inginkan ada penyatuan ibadah seluruh elemen gereja baik internal maupun eksternal dalam menggapai cita-cita agama, daerah, bangsa dan negara.
Tak lupa, Leonard memberi prayer sebagi bentuk keimanan dan ketakwaan, semoga seluruh perbedaan dan kecemasan yang pernah ada dapat melebur dan mencair menjadi persatuan yang hakiki dalm berkat mulia cinta kasih Tuhan.
“Sebagai orang beriman, semoga perbedaan dapat terangkum dalam persatuan yang hakiki dalam berkat mulia cinta kasih Tuhan. Kami berharap ibadah keumatan baik di external dan internal jemaat Gereja bisa tercapai sebagai usulan nantinya dalam membangun keimanan dan ketakwaan dalam menggapai cita cita agama derah bangsa dan negara,” pungkas Leonard.