Jawa Barat – Sejatinya pemerintah telah melakukan perbaikan sistem agar proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2024 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Namun pada kenyataannya, masih banyak persoalan yang terjadi di lapangan.
Sebut saja misalnya, ada calon peserta didik yang tidak masuk sekolah negeri meski rumahnya hanya beberapa meter dari sekolah. Padahal sesuai aturan, calon peseta didik tersebut menjadi prioritas untuk masuk. Kemudian ada juga kasus “titip nama anak di KK (kartu keluarga)”. Selain itu tentu masih banyak kasus lain yang terjadi dan mendapat sorotan tajam dari tengah masyarakat.
Menanggapi situasi yang terjadi, DPD GAMKI Jawa Barat menemui Dinas Pendidikan Jawa Barat pada haru Jumat, 12 Juli 2024. Dalam pertemuan yang digelar di kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat itu, utusan DPD GAMKI Jawa Barat diterima langsung oleh Plh Sekdis Kadisdik, Mochamad Ade Afriandi.
Dalam pertemuan itu, DPD GAMKI Jawa Barat mengungkapkan banyaknya persoalan PPDB tahun 2024.
“Di dalam peringkingan nilai masih janggal, kami menemukan masih adanya peserta didik yang memiliki nilai lebih rendah berhasil lulus dibandingkan peserta didik yang memiliki nilai yang lebih tinggi,” kata Ketua DPD GAMKI Jawa Barat, Andrea Simanjuntak.
Ade Afriandi tidak mengelak bahwa ada banyak masalah dalam pelaksanaan PPDB tahun 2024. Ia pun menyambut baik inisiatif dari GAMKI untuk mengkomunikasikan hal itu. Sebagai ormas, fungsi pengawasan seperti ini yang sangat diperlukan guna mendukung program kerja pemerintah.
Mengenai persoalan yang terjadi, Ade mengaku pihaknya telah langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan setiap persoalan. Semua akan menjadi bahan evaluasi internal. Termasuk memastikan pemberian sanksi bagi setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran regulasi.
“Terima kasih atas koreksinya. Semua laporan akan kami tindaklanjuti. Kemudian akan ada pembenahan agar hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi,” tegas Ade.
Banyaknya persoalan yang terjadi dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2024 mendapat perhatian banyak pihak, termasuk dari GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia). Sebagai bagian dari masyarakat, GAMKI menyatakan turut prihatin atas banyaknya
Di tengah ramainya pembahasan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2024, DPD Gamki Jabar bertemu dengan Plh Sekdis Kadisdik di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat (12/7)
DPD Gamki Jabar megeluhkan masih adanya temuan di lapangan terkait praktik akal-akal dokumen kependudukan yang disinyalir tidak sesuai dengan domisil calon peserta didik. Lalu DPD GAMKI Jabar juga mendapat temuan dilapangan khususnya jalur prestasi penerimaan peserta didik masih belum transparan dan akuntabel sehingga masih ada temuan dilapangan gagalnya calon peserta didik masuk meskipun sudah memiliki nilai rata-rata yang sudah mempuni untuk masuk ke Sekolah yang sudah didaftar dalam PPDB.
“Didalam peringkingan nilai masih janggal, kami menemukan masih adanya peserta didik yang memiliki nilai lebih rendah berhasil lulus dibandingkan peserta didik yang memiliki nilai yang lebih tinggi.”
Gamki Jabar meminta harus adanya evaluasi di panitia PPDB Jabar. Jika hal ini tidak diperbaiki segera, maka berpotensi melanggar asas pelaksanaan PPDB yang objektif, transparan, dan akuntabel