CIMAHI – Dewan Pimpinan Cabang Pengurus Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kota Cimahi bersama Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Cimahi, menyelenggarakan Dialog Kebangsaan dan Moderasi Beragama, sebagai upaya untuk menciptakan semangat menciptakan budaya toleransi antar umat beragama di Kota Cimahi dengan semangt kolaborasi.
Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan di GPIB Imanuel Cimahi menghadirkan Staf Khusus Menteri Agama Muhammad Nuruzzaman, Plt Walikota Cimahi Letkol Inf. (Purn) Ngatiyana, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Cimahi Dudu Rohman. Sedikitnya 75 orang peserta hadir pada kegiatan ini melibatkan unsur tokoh lintas agama, pemuda dari berbagai agama, dan juga turut hadir, PGIS Kota Cimahi, FKUB Kota Cimahi, DPD KNPI Kota Cimahi, beserta setiap jajaran Pemerintah Kota Cimahi.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang diselanggarakan oleh DPC GAMKI Cimahi dan PC GP Ansor Cimahi, karena pemuda sebagai generasi masa depan harus ikut serta mengawal kebhinekaan dan merawat toleransi beragama,” kata Plt Walikota Cimahi Ngatiyana dalam sambutan pembukanya
Selanjutnya, Dialog Kebangsaan dan Moderasi Beragama disampaikan oleh empat narasumber yakni Ketua PC GP Ansor Kota Cimahi Salman Faris, Ketua DPC GAMKI Kota Cimahi Pranjani H.L Raja, Kepala Kemenag Cimahi Dudu Rohman dan Stafsus Kemenag Muhammad Nuruzzaman.
Kordinator Acara Dialog Kebangsaan dan Moderasi Beragama Pranjani H L Radja yang juga Ketua DPC GAMKI Kota Cimahi menyampaikan bahwa dalam hal ini perlu perhatian yang jelas terkait makna toleransi yang seutuhnya itu seperti apa dan bagaimana implementasi yang diharapkan dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
“Jangan sampai kata toleransi hanya jadi jargon belaka. Faktanya masih ada beberapa rumah ibadah yang perizinannya dipersulit di Jawa Barat. Di sinilah perlu partisipasi pemuda lintas agama dalam menjaga dan mengontrol jalannya penyelenggaraan pemerintahan agar mencipatkan kebijakan yang toleran dan mengedepankan hak asasi manusia,” urainya.
Sementara itu, Salman Farisy menyampaikan bahwa harus ada doktrin yang seiring seirama antara kebangsaan dan keagamaan karena jika warga yang mempunyai komitmen terhadap kebangsaan dipastikan akan moderat dalam beragama begitupun sebaliknya.
Adapun Kepala Kemenag Kota Cimahi Dudu Rohman sangat mengapresiasi DPC GAMKI Cimahi dan PC GP Ansor Cimahi yang telah menyelenggarakan Dialog Kebangsaan dan Moderasi Beragama.
“Gelaran acara seperti ini menjadi sarana informasi bagi masyakarat di Kota Cimahi, penguatan pemahaman kebangsaan sebagai upaya menciptakan sikap yang anti terhadap sikap radikalisme dan intoleran dalam menjaga nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” ungkapnya.
Puncaknya, pemaparan Stafsus Kemenag Muhammad Nuruzzaman yang menyampaikan dengan gamblang terkait konsep dan peta jalan moderasi beragama dan komitmen kebangsaan.
“Kementerian Agama RI bukanlah milik salah satu agama melainkan milik setiap umat beragama di Indonesia. Artinya setiap orang berhak mendapatkan hak yang sama. Toleransi antar umat beragama itu bukan sebatas menghargai dan menghormati namun ikut berperan dan bekerjasama dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” tegasnya.
Sebagai kalimat penutup, Salman dan Pranjani menyatakan bahwa kegiatan ini terlaksana atas dasar komitmen merawat dan memberikan contoh toleransi antara organisasi GP Ansor yang berazas agama Islam dan GAMKI yang berazas agama Kristen.
“Semoga Cimahi kota tercinta kita ini bisa selalu dalam keadaan yang kondusif dan aman sehingga warganya hidup berdampingan dengan rukun,” pungkas Salman dan Pranjani.