PENAJAM PASER UTARA – Menyambut momen 114 tahun hari Kebangkitan Nasional, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menginisiasi Ikrar Kebangsaan organisasi kepemudaan lintas agama di titik nol Ibu Kota Negara Nusantara, Pase Penajam Utara, Kalimantan Timur, Jumat 20 Mei 2022.
Delapan organisasi pemuda tersebut yakni Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Generasi Muda Konghucu, Generasi Muda Buddhis Indonesia, dan Generasi Muda Mathla’ul Anwar,
Acara yang disertai dengan bakti sosial ini didukung juga oleh Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur.
Berikut ini ikrar yang disampaikan delapan organisasi tersebut:
- Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sebagai wujud pembangunan Indonesia Sentris.
- Pemuda Lintas Agama mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang mengutamakan prinsip pembangunan berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem.
- Pemuda Lintas Agama mendukung adanya proses perpindahan sumber daya manusia dari Ibu Kota Negara DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara Nusantara yang memperhatikan keseimbangan aspek teknis, sosial masyarakat, relijius, dan kultur.
- Pemuda Lintas Agama bersama generasi muda Indonesia serta masyarakat Kalimantan, terkhusus masyarakat lokal, siap terlibat aktif dan dilibatkan dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara Nusantara.
- Pemuda Lintas Agama mendukung penuh adanya kompleks Rumah Ibadah dan Pusat Aktivitas Agama di kawasan Ibu Kota Negara Nusantara sebagai simbol toleransi dan keberagaman Indonesia.
- Pemuda Lintas Agama di seluruh Indonesia siap untuk mengawal pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang berpedoman pada Amanat UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Umum GAMKI, Willem Wandik menjelaskan, apel ini dimaksud untuk mempertemukan berbagai pemeluk agama yang berbeda untuk mendukung program pembangunan IKN Nusantara.
Baginya kendati berbeda, tetap lahir dan besar di Republik Indonesia sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah, baik skala pusat maupun daerah.
“Sehingga kami hadir disini, bagaimana kami bisa menyelenggarakan apel kebangsaan bersama dengan rekan-rekan berbagai elemen negeri untuk menggaungkan agenda besar IKN,” kata Willem.
Ia menegaskan, IKN nusantara adalah simbol pembangunan Indonesia yang lebih berkeadilan karna stigmasisasi pembangunan selama ini cenderung tersentralisasi di pulau jawa, hal tersebut dibuktikan dengan fakta pembangunan pulau jawa yang melebihi pulau pulau lain yang ada di Indonesia.
“Maka dengan berpindahnya ibukota ke bagain tengah pulau Indonesia (Kalimantan timur) maka di harapkan akan merangsang pertumbah pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia,” jelas anggota Komisi V DPR RI ini.
Ditambahkannya, untuk meminimalisir konflik horizontal yang dikemudian hari akan terjadi imbas dari pembangunan IKN maka sebaiknya pimpinan otoritas IKN Nusantara memperbanyak keterlibata masyarat lokal dan dewan-dewan adat yang terdampak pembangunan IKN Nusantara. Selain untuk menghormati keberadaan dan eksistensi masyarakat lokal sekitar juga hal ini dikeranakan setiap daerah memilki kebiasaan dan adat istiadatnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap agar pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dapat mewujudkan nilai-nilai luhur kebangsaan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini.
“Saat itu, founding fathers negaraini bertekad melawan kolonialisme dengan membangun Indonesia atas semangat kebersamaan dan persatuan. Tidak ada yang boleh tertinggal di bangsa ini. Jangan ada yang tercerai berai,” ungkapnya.
Sunanto mengapresiasi peran pemerintah yang telah memberi ruang sebesar-besarnya bagi anak muda untuk bersama membangun bangsa.
“Tak ada Jawa Sentris, Sumatera Sentris, Kalimantan Sentris dan seterusnya. Semua punya hak sama. Semua tak bisa tercapai kalau kita tercerai berai. Kebersamaan harus diwujudkan untuk membawa bangsa ini lebih maju,” pungkasnya.