JAKARTA, gamki.or.id – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) kini sudah berusia 62 tahun. Tepatnya 23 April lalu. Rangkaian peringatan hari jadi organisasi banyak dilakukan. Dari tingkat pengurus cabang sampai pada pengurus organisasi tingkat provinsi.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI, kemarin 27 Mei 2024 melakukan ibadah peringatannya. Dilaksanakan di Gedung GWS, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Ibadah ini mengangkat tema: Pendidikan dan Pekerjaan yang berkeadilan. Tema itu diangkat untuk membentuk generasi emas di 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Generasi emas yang ingin dibentuk terkhusus pemuda Kristen.
Dalam ibada itu, hadir Plt Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Kementerian Koordinator (Kemenko) Polhukam Janedjri M Gaffar.
Dalam sambutannya, Janedjri mengatakan, Indonesia Emas 2045 tidak datang begitu saja. Perlu kerja keras bersama. Serta membutuhkan kepemimpinan yang transformatif dan inovatif.
Sehingga kekayaan alam, keragaman sosial, dan sumber daya manusia yang produktif mampu memberikan berkah dan manfaat positif. Bukan malah menjadi beban dan membawa malapetaka bagi negara.
“Kekayaan yang melimpah itu tentu harus dikelola dengan baik. Kekeliruan pengelolaan dapat melahirkan malapetaka. Banyak negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, namun jatuh ke dalam kemiskinan dan konflik sosial,” katanya saat dalam ibadah Dies Natalis ke-62 GAMKI.
Menurutnya, kekayaan sosial memerlukan strategi kebudayaan. Sehingga keberagaman bangsa Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi untuk nilai dan budaya-budaya. Tentu tetap berorientasi pada persatuan dan kesatuan bangsa.
Lalu, sumber daya manusia yang produktif harus disiapkan. Mulai dari kemampuan dan mental. Caranya melalui inovasi-inovasi sosial ekonomi. Sehingga dapat terserap dalam dunia kerja yang semakin bervariasi.
Kepemimpinan yang transformatif dan inovatif, tidak mungkin terwujud dengan cara instan. Harus melalui pembinaan secara simultan dan berkelanjutan. Pembentukan kepemimpinan transformatif dan inovatif menjadi tanggungjawab bersama. Termasuk GAMKI.
“Saya yakin organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan khususnya GAMKI dapat berperan besar dalam membina dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang transformatif dan inovatif,” tegasnya.
Visi Indonesia Emas dicanangkan berdasarkan capaian yang telah diraih dan prediksi kondisi di masa yang akan datang. Capaian tersebut menjadi dasar proyeksi. Tentu mempertimbangkan tantangan nasional dan global.
Serta ikhtiar yang harus dilakukan bersama segenap komponen bangsa. “Jadi Visi Indonesia Emas bukan mimpi, melainkan target yang realistis dengan kerja keras dan kolaborasi segenap komponen bangsa,” kata Mantan Sekjen Mahkamah Konstitusi
Pencapaian Indonesia Emas membutuhkan kepemimpinan yang transformatif, yaitu kepemimpinan yang mempunyai kesamaan visi tentang Indonesia Emas. Memiliki strategi berkelanjutan untuk mencapai visi tersebut.
Juga dapat menginspirasi, menggerakkan, dan mendorong. Agar setiap lapisan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pencapaian visi Indonesia Emas. “Kepemimpinan yang transformatif dan inovatif tentu harus ada pada seluruh level. Baik di dalam birokrasi pemerintahan, politik, kepemudaan maupun sosial keagamaan.” ucapnya.
Penulis: Div Medkominfo DPP GAMKI