Jakarta, gamki.or.id – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) menyerukan penghentian tindak kekejaman atas tahanan Palestina di penjara Israel.
Seruan itu disampaikan Sekretaris Umum DPP GAMKI Christian Singkali, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Nadia Manuputty, dan Sekretaris Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila Ricky Samosir saat menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Palestina dalam agenda ’Support of Gaza and Palestinian Prisoners Suffering’
Duta Besar Palestina, (H.E.) Dr. Zuhair S.M. al-Shun, mengungkapkan, saat ini ada sekitar 6 ribu warga sipil Palestina yang ditahan di penjara Israel tanpa melewati proses pengadilan.
”Mereka mengalami penyiksaan berat, dianiaya dan dilecehkan. Penahanan warga Palestina tanpa proses pengadilan yang adil seringkali melalui kebijakan yang disebut ’penahanan administratif’ yang tentunya melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional,” kata Zuhair Al-Shun.
Pada kesempatan ini, Nadia Manuputty berharap agar agar PBB mendorong Israel untuk mengakhiri pendudukan dan blokade di Gaza dan memberikan akses bagi warga Palestina atas kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan air bersih.
”Meski dukungan terhadap Palestina sering kali juga merupakan kritik terhadap kebijakan politik dan militer Israel yang dianggap tidak adil dan diskriminatif. Kami memilih berbicara atas nama kemanusiaan sehingga tidak seorang pun berhak melakukan penindasan terhadap orang lain meskipun untuk mendapatkan apa yang disebut hak. Kami menolak segala bentuk kekerasan dalam proses itu,” kata Nadia.
GAMKI berpendapat, dukungan terhadap solusi damai dan adil untuk masalah Palestina dianggap penting sebagai stabilitas jangka panjang di Timur Tengah. Tanpa penyelesaian yang adil, konflik ini terus berkontribusi pada ketidakstabilan regional bahkan dunia.
Dalam kegiatan tersebut, DPP GAMKI mengundang Persatuan Mahasiswa Palestina di Indonesia (PMPI) untuk berkunjung ke Sekretariat GAMKI di Jalan Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini disambut baik oleh Ketua Umum PMPI, Raed M.H. Arada, yang langsung menjadwalkan sore ini, 6 Agustus 2024, sebelum para mahasiswa kembali bertolak ke kota masing-masing.
”Langkah ini merupakan peningkatan hubungan yang baik antara GAMKI dan mahasiswa Palestina di Indonesia (PMPI), semoga kita terus bisa saling mendukung demi persaudaraan dan kemanusiaan,” pungkas Alan.