Pemuda harus aktif dalam gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis kemasyarakatan dalam perspektif kebangsaan. Kemajemukan bangsa Indonesia yang merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa. Lebih dari itu, kemajemukan menjadi modal untuk kemajuan bangsa. Hal ini disampaikan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam acara Pengukuhan dan Serah Terima Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Grha Oikoumene, Jakarta, Jumat (11/10/19).
Bamsoet mengatakan, keterbukaan masyarakat dan toleransi perlu dibangun dan terus diperkuat. Semakin memberikan semangat dan inspirasi dalam ikhtiar kita bersama menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Saat ini kita berada di tengah bayang-bayang tantangan kebangsaan yang berat. Tantangan – tantangan kebangsaan muncul dengan berbagai dimensinya, diantaranya masalah kemiskinan, belum optimalnya sektor pendidikan dalam membangun bangsa, kegaduhan para elit politik, terjadinya kerusakan sumberdaya alam, kondisi masyarakat di daerah-daerah perbatasan, konflik horisontal, terorisme, dan masalah ancaman kedaulatan negara di tengah cengkraman hegemoni ekonomi-politik dunia.
“Karenanya kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar berkiprah optimal untuk maju dan memajukan, serta mencerahkan,” ujar Bamsoet.
Dikatakannya, perkembangan teknologi saat telah menembus batas-batas, semua informasi serba mudah didapatkan. Tetapi dalam saat yang bersamaan, teknologi tersebut juga menjadi ancaman karena penyalahgunaan dan banyaknya informasi-informasi yang tidak benar.
“Apabila kita tanpa rasa, tanpa cinta dan tanpa damai, maka kita sama dengan robot,” tegas Bamsoet.
“Tantangan kita saat ini sangat berat, tantangan GAMKI sangat berat. Kami meminta kepada pengurus dan anggota GAMKI untuk aktif dalam kegiatan pemberdayaan dan mengabdi kepada bangsa dan negara. Saya sepakat dengan seruan GAMKI tentang membumikan Pancasila,” tutup Bamsoet mendukung pernyataan Ketua MPO GAMKI, Michael Wattimena.