Guna mengedukasi para kadernya, beberapa waktu lalu GAMKI mengadakan Sekolah Demokrasi & Kepemiluan (SERASIAN). Ternyata program ini mendapat tanggapan positif dari kader GAMKI di seluruh Indonesia. Hal itu dibuktikan dari banyaknya kader yang mendaftarkan diri menjadi peserta program tersebut. Menindaklanjuti kesuksesan SERASIAN, pada 30 Juni 2022 kemarin DPP GAMKI melakukan pertemuan dengan Bawaslu RI di Thamrin, Jakarta Pusat.
DPP GAMKI diwakili oleh Willem Wandik (Ketua Umum), Alex Ramandey (Wakil Sekretaris Umum), Yanser Zega (Wakil Sekretaris Umum), Harsen Roy Tampomuri (Ketua Bidang Demokrasi & Kepemiluan), Jumady Sinaga (Sekretaris Bidang Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal), Andreas Tuhenay (Kabid Gereja dan Lembaga Keumatan), Robertus Wijaya (Kepala Departemen Hub. Antar Lembaga Legislatif), dan Paul Pasaribu (Kepala Bidang Ketenagakerjaan). Mereka diterima langsung oleh Komisioner Bawaslu RI Totok Hariyono dan Anggota Bawaslu Herwyn Malonda.
Dalam pertemuan itu, DPP GAMKI menyampaikan aspirasi dari kadernya di seluruh Indonesia agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan lancar, aman, dan nyaman. Ini sangat penting mengingat belakangan ada banyak ujaran kebencian, berita bohong, serta berbagai isu SARA yang muncul di masyarakat. Bahkan dikuatirkan dapat memicu terjadinya polarisasi menggunakan politik identitas. Bila itu yang terjadi, maka masyarakat akan sangat dirugikan.
Menanggapi hal tersebut, Totok Hariyono berterima kasih atas partisipasi seluruh kader GAMKI dalam mensukseskan Pemilu yang sudah di depan mata. Ia menjelaskan bahwa Bawaslu akan melakukan berbagai upaya agar penyelenggaraan Pemilu berjalan sebaik-baiknya sesuai yang diamanatkan oleh undang-undang.
“Apresiasi kepada DPP GAMKI yang sudah hadir dan membawa spirit yang sama dengan Bawaslu RI. Saya yakin kawan-kawan GAMKI akan berjalan bersama Bawaslu untuk menjadikan Pemilu aman, nyaman, dan lebih demokratis,” katanya.
Sementara terkait sistem pengawasan, Herwyn JH Malonda menyebut Bawaslu sudah menerapkan sistem pengawasan. Namun ia juga mengingatkan bahwa sistem sebaik apapun tidak akan bisa berjalan maksimal tanpa peran serta anggota masyarakat yang ada secara langsung di lapangan.
“Kami (Bawaslu) hanya mengorganisir sistem pengawasannya melalui pengawasan partisipatif. Dan kami harap masyarakat, termasuk GAMKI berpartisipasi aktif dalam jalannya Pemilu dan demokrasi,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, Bawaslu dan GAMKI sepakat untuk menjalin kerjasama. Di antaranya adalah melibatkan kader GAMKI dalam pemantauan dan pengawasan Pemilu, serta penyelenggaraan pendidikan kader Pemilu yang akan difasilitasi oleh Bawaslu.