Ini poin-poin penting yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Willem Wandik dalam Pidato Perayaan Paskah dan Dies Natalis ke-61 GAMKI.
Hari Paskah sebagai penanda “kebangkitan” Tuhan Yesus dari “kematian”, dimana tidak ada sumber ketakutan terbesar makhluk yang hidup di dunia ini selain terbebas dari rasa takut akan kematian. Setiap raja raja yang berkuasa, menjadi makhluk mulia yang tidak tertandingi, dihormati oleh jutaan hingga miliaran populasi manusia di muka bumi ini, baik dari zaman penciptaan manusia hingga memasuki era milenium di hari ini, mereka semua tidak akan bisa terbebas dari rasa takut akan kematian.
Bagi Tuhan Yesus, kematian itu hanyalah bentuk “kasih”bukanlah hal yang menakutkan, bahkan raja raja yang berkuasa sekalipun harus tunduk pada kematian..
Bagi mereka yang percaya dan mengimani-Nya, keselamatan akan menyertai mereka selama hidup di dunia yang fana ini, dan memberikan mereka kekekalan dan keabadian hidup yang sejati di sisi Tuhan.
Refleksi Paskah Bagi Umat di Indonesia
Umat kristiani yang hidup dalam bingkai kebhinekaan, mengakui Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah dasar kehidupan bernegara, tidak diragukan lagi menjadi pondasi “nyata” dan “kuat”terhadap cita cita pendirian negara. Dimasa lalu, ketika era penjajahan terjadi, umat kristiani Indonesia menjadi salah satu pilar penting dalam perumusan cita cita negara yang merdeka, dan ikut berkontribusi terhadap terwujudnya kemerdekaan tersebut.
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa yang besar ini, terus terpelihara dengan “aneka-ragam” budaya dan tradisi yang terus dipertahankan hingga hari ini.. Pencapaian yang telah dirumuskan dalam “keberagaman”, toleransi, dan secara bersama sama membangun negara, tidak terlepas dari contoh “pengorbanan” yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada umat Kristiani Indonesia.
Gereja sebagai salah satu pilar umat kristen Indonesia, terbukti banyak berperan dalam proses integrasi dan akulturasi “makna budaya Indonesia” dengan nilai nilai kekristenan..
Tradisi bakar batu yang diselenggarakan oleh umat gereja di Tanah Papua, sama berharganya dengan tradisi umat kristen di Tanah Batak dan di Tanah Dayak dalam menerapkan nilai nilai Ketuhanan dan nilai nilai kebudayaan yang mengakar dalam sendi sendi kehidupan umat beragama di Indonesia.. Demikian pula terhadap ratusan hingga ribuan kebudayaan asli Indonesia yang tumbuh bersama menjaga nilai nilai keindonesiaan dan kepatuhan terhadap nilai nilai Ketuhanan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Dalam kekristenan, tidak ada benturan peradaban kebudayaan dalam “kebhinekaan” Indonesia, karena sejatinya “darah Tuhan Yesus” telah menghapus seluruh “penghalang duniawi” yang menjadikan kita semua sebagai makhluk yang “terselamatkan”, melalui pengorbananan diri-Nya dalam kematian di Kayu Salib..
Dalam dimensi “kebangkitan” Tuhan Yesus, yang menghadirkan prospek “kebaikan” bagi umat manusia, yang pada awalnya merupakan gambaran “tragedi” dalam kaca mata manusia, kami juga ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa Tanah Injil di Tanah Papua mengharapkan “kebangkitan” dari banyaknya tragedi kemanusiaan yang datang silih berganti sebagai akibat dari “ketidaktahuan” para pemimpin nasional, akan pentingnya menghadirkan kedamaian di Tanah Papua..
Kami sebagai umat Kristiani yang Percaya terhadap ajaran Tuhan Yesus, perlu mengingatkan kepada para pemimpin nasional, untuk tidak menodai kesucian Tanah Injil di Tanah Papua dengan pertumpahan darah, dimana proses militerisme yang berkepanjangan tidak akan menjadi solusi nyata bagi perdamaian di Tanah Papua, sebab leluhur di Tanah Papua telah mengimani ajaran Tuhan Yesus, dan tentunya Tuhan Yesus telah menjaminkan keselamatan atas setiap nyawa di atas Tanah Papua..
Setiap noda darah yang tertumpah diatas Tanah Papua, menjadi “darah suci” yang akan memantik kemarahan Tuhan, dan pada akhirnya semua tujuan baik yang direncanakan oleh pemimpin nasional, tidak akan pernah mencapai konsesus yang baik..
Ratusan digelontorkan, akan apapun, selama harkat dan martabat orang orang mendatangkan tidak kebaikan mendatangkan malapetaka bagi kepentingan negara secara luas. Dalam Momentum Paskah ini, kita dapat belajar, bahwa “pengampunan” Tuhan itu maha luas, maka dari itu, pendekatan non-agresi, non kekerasan, memanusiakan manusia, memasuki era baru pendekatan ajaran cinta dan kasih Tuhan, dapat mewarnai setiap kebijakan bernegara diatas Tanah Injil Tanah Papua.. Biarkan kebaikan mengalahkan keburukan, biarkan cinta dan kasih mengalahkan amarah murka, dan bahkan Tuhan sekalipun mengizinkan dirinya untuk merasakan derita dari pengorbanan “darah dan daging” untuk mencapai pengampunan dosa dosa bagi umat manusia yang dicintai-Nya..
Refleksi Paskah dalam HUT GAMKI
GAMKI merupakan salah satu pelopor gerakan kepemudaan Kristen Indonesia, yang telah hadir sejak berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.. Dengan begitu panjangnya gerakan kepeloporan GAMKI, dimana pada tahun 2023 ini telah menggenapi masa pengabdiannya selama 70 Tahun, maka sudah sepantasnya GAMKI menjadi organisasi kepemudaan kristen Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam perjalanan sejarah keindonesiaan..
Gerakan pelayanan yang dikomandoi oleh Gereja dan juga mengilhami seluruh agenda kerja GAMKI secara nasional, telah melewati tantangan yang berat dimasa masa awal pandemi 2019 – 2022, dimana ini merupakan masa masa kepengurusan DPP GAMKI terpilih hasil kongres ke XI.
Masa masa sulit itu menjadi tantangan yang memperkuat gerakan GAMKI untuk terus mereformasi diri menjadi gerakan yang mengakar dan mengayomi seluruh denominasi gereja yang ada di Indonesia.. Tantangan dimasa pandemi pada akhirnya bisa dilewati dengan banyaknya pencapaian organisasi, dan peran nyata GAMKI bersama sama Pemerintah dalam mensukseskan agenda nasional untuk memperkuat kohesi sosial umat, untuk bersatu menghadapi pandemi global yang begitu massif terjadi disemua lapisan masyarakat.
Maka dari itu, momentum Paskah di tahun 2023 ini, senafas dengan tema yang telah ditetapkan secara nasional, “Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!” yang merupakan nukilan dari Firman Tuhan (Matius 28 ayat 7 dan 10). Tentunya memberikan makna spiritual kepada umat kristen, untuk sekali lagi memperkuat keimanan akan “kekuasaan Tuhan”, yang membawa “Terangnya Dunia” dari masa masa kegelapan dan rasa takut, sebagaimana Tuhan Yesus mengalami “Kebangkitan” dari masa kematian di tiang salib.
Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan penghiburan terhadap umat yang beriman, dan memberikan hadiah kepada umat manusia atas penebusan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Ini tentunya, merupakan penggambaran sempurna, terhadap nilai keimanan yang akan memperoleh “kekekalan” dan kemuliaan sejati, sekalipun menghadapi masa-masa sulit dan mencekam..
GAMKI seharusnya berdiri pada sisi “terang-Nya”, sebab Tuhan Yesus telah menganugerahkan kepada umat di Indonesia, limpahan rahmat dan rejeki yang melimpah, keuntungan geografis yang terkadang membuat iri banyak bangsa dan negara lain dibelahan dunia manapun.. Sehingga sekeras apapun masalah dan rintangan yang dihadapi oleh umat di Indonesia, harus dimaknai sebagai bentuk “upaya Tuhan” memeras potensi umat di Indonesia untuk menghadirkan kebaikan bersama yang diupayakan dengan kesadaran yang sama..
Legacy Ketum DPP GAMKI 2019 – 2023
Dalam kepemimpinan periode kepengurusan DPP GAMKI 2019 – 2023, yang dikomandoi oleh Ketum Willem Wandik S.Sos, dalam pengorganisasian yang dilakukan secara ekstensif dan setia pada cita-cita pendirian organisasi, untuk menjadi organisasi kepemudaan yang siap menanggapi tantangan zaman dan perubahan yang selalu dihadapi disetiap etape kehidupan berbangsa dan bernegara.. DPP GAMKI telah berhasil melakukan agenda strukturisasi kepengurusan hingga ketingkat DPAC di seluruh pelosok Indonesia, tanpa terkecuali..
Era kepemimpinan DPP GAMKI saat ini telah berusaha mengkonsolidasikan kekuatan kaderisasi kepemudaan yang bekerjasama dengan semua elemen Gereja yang ada, tanpa memandang perbedaan latarbelakang denominasi yang memang menjadi kekayaan khasanah gereja di Indonesia.. Hal ini diwujudkan dalam filosofi gerakan yang menjunjung tinggi uniformitas dalan gerakan Oikumene gereja-gereja di Indonesia..
senada dengan makna “kebangkitan” dalam perayaan Paskah di tahun 2023 ini, Ketum DPP GAMKI mengajak seluruh kader Gereja yang bersatu dalam gerakan Kepeloporan GAMKI untuk secara bersama-sama, dengan keinsafan pikiran dan tekad yang satu, untuk menyongsong agenda “kebangkitan” gerakan kepemudaan kristen Indonesia yang terus menghadirkan solusi dalam kehidupan keumatan, dan tentunya berkontribusi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara..
Ketum DPP GAMKI setelah terpilih dan dilantik pada periode kepengurusan 2019 yang lalu, telah menetapkan 12 agenda utama yang secara kolektif telah dan sedang dikonsolidasikan ke seluruh pelosok Indonesia, terutama dalam membangun hubungan kemitraan strategis dengan cabang cabang kekuasaan di Pemerintahan secara nasional, maupun terhadap lembaga lembaga kekuasaan di Internasional, antara lain:
1. Menjadikan Gereja sebagai Pusat gerakan dan pemersatu umat.
2. Menjadikan Pemuda kristen sebagai role model public/keteladanan
3. Menjadikan sumber Pancasila inspirasi persatuan, keadilan, pemertaan akses pembangunan di Indonesia.
4. Menjadikan Tanah Papua sebagai Tanah Injil yang damai dan adil.
5. Memperkuatimplementasikonkret kebebasan beribadah, termasuk mendirikan Rumah Ibadah di seluruh penjuru Indonesia.
6. Komitmen perlindungan terhadap demokrasi,kebebasan berpendapat, dan HAM di Indonesia.
7. Penguatan Birokrasi Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.
8. Jaminan konstitusi terhadap praktek negara hukum.
9. Indonesia dalam percaturan politik internasional (posisi global).
10. Jaminan perlindungan terhadap hutan tropis Indonesia.
11. Dukungan konstruktif yang aktif (tidak pasif) terhadap Pemerintah.
12. Indonesia dalam perspektif pandemi covid 19 (politik negara dimasa pandemi).
Tentunya semua tujuan pencapaian yang hendak dicapai dalam organisasi, sebaik apapun itu, tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan semua kader yang terlibat khususnya keterlibatan umat gereja di seluruh pelosok Indonesia, dan tentunya terus menggantungkan setiap gerak upaya terhadap “kekuasaan” Tuhan Yesus, untuk mencapai tujuan dan cita cita mulia GAMKI dalam menghadirkan “manfaat” yang sebesar-besarnya bagi umat di Indonesia, dan mencapai kemaslahatan bagi seluruh warga dunia..
Tuhan Yesus telah menetapkan firman-Nya dalam peristiwa “Kebangkitan”, tanpa ada keragu-raguan atas “KeMahakuasaan Tuhan” maka dari itu sebagai umat kristen yang percaya, terkhusus kepada seluruh fungsionaris GAMKI di manapun berada, pentingnya untuk memantapkan “Keyakinan” setia terhadap tujuan kebaikan (termasuk visi Organisasi), agar negeri Indonesia yang kita cintai ini, dapat menghadirkan keadilan, kedamaian, kesejahteraan, dan tentunya menjadi rumah bagi semua umat yang mencintai kebaikan..
Ora Et Labora
Cinta Tuhan, Cinta Nusa Bangsa, GAMKI Terus Berpelayanan, GAMKI Terus Berkarya,
BANGGA BERGAMKI..
Wa Wa, Horas, Maturnuwun..
Willem Wandik, S.Sos
(Ketua Umum DPP GAMKI)