Pesan kebangsaan diberikan Prof. Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA. untuk generasi muda Indonesia sebagai penerus bangsa saat Gerakan Angkatan Muda Indonesia (GAMKI) melakukan Silaturahmi Kebangsaan pada Kamis, 21 September 2023 di kediaman Buya Syakur. Hal tersebut untuk terwujudnya keberagaman dan mendukung Pemilu 2024 damai tanpa polarisasi. Buya Syakur sebagai pendiri dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, juga menyampaikan pandangan mengenai Indonesia yang seringkali terjebak dengan isu intoleransi. “Indonesia tercipta juga atas kerja dan keringat kalian yang disebut minoritas, jangan kalian malu atau takut untuk beribadah dan menjalankan keyakinan beragama,” ucap Buya Syakur yang sampai saat ini aktif menulis dan menerbitkan buku.
Tak hanya menuangkan pemikiran melalui tulisan, Buya juga rutin membagikan ilmu dan wawasan mengenai agama serta filosofis pada media sosial Youtube. Pertama kali dibuat pada 7 Mei 2017 hingga saat ini berhasil mendapatkan angka pengikut sebanyak 1,1 juta dan dinobatkan sebagai Tokoh Penjaga Keberagaman oleh Panitia Apresiasi Pewarna Indonesia tahun 2022 silam. “Hal tersebut karena konsistensi dan pemikiran dari Buya Syakur dalam hal keberagaman,” ucap Yusuf Mujiono, Ketua Umum Pewarna Indonesia.
Secara terus menerus, Buya Syakur yang pernah menjadi Ketua PPI Kairo, menekankan bahwa keberagaman akan menjadi indah bila satu dengan yang lain tidak saling mendominasi serta mewajarkan istilah mayoritas dan minoritas. Buya menyampaikan bahwa Indonesia terbentuk sebagai sebuah mukjizat yang diberikan Tuhan dengan aneka ragam budaya, bahasa, agama, suku. “Manusia mungkin tidak menyembah berhala, namun sikap dan perilaku yang sering melakukan penghakiman terhadap seorang atau kelompok yang akan masuk neraka, yang menjadi berhala bukan agama tetapi diri sendiri,” ungkap Buya Syakur. “Surga neraka merupakan hak prerogatif Tuhan sebagai pencipta dan ditentukan di akhirat,” sambungnya.
Pada momen Silahturahmi Kebangsaan yang dilakukan GAMKI, Buya Syakur juga melakukan talkshow. Hadir sebagai pemateri, Ketua Umum GAMKI Sahat Sinurat dan Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib, yang berbicara banyak mengenai pemuda dan persatuan. “Kunjungan ke pondok pesantren bukan hal baru bagi saya, hal ini saya lakukan saat menjadi Ketua Umum GMKI safari ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur diantaranya, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan pondok pesantren di Jombang,” jelas Sahat. “Momen keakraban saya dengan teman-teman di GAMKI telah terjalin cukup lama, dan itulah sebagai bukti konkrit pemuda turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Natsir.
Kunjungan GAMKI kali ini diharapkan menjadi gerakan awal untuk mendinginkan dan menyejukkan suasana menjelang Pemilu 2024, seperti yang disampaikan Joko Widodo pada momen Pengukuhan dan Pembukaan Rakernas di Medan bulan lalu. “Semoga pintu tetap terbuka bagi kami, sehingga memungkinkan untuk teman-teman GAMKI sebagai pemuda Kristen menjadi santri agar saling mengenal dan kemudian melindungi satu dengan yang lain,” tutup Sahat.