Riau- Pembangunan Gedung Workshop Teknik Las di Kompleks HKBP Sion Muara Fajar, Rumbai, Riau dimulai. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama, Senin (9/11).
Gedung berukuran 160 meter persegi ini adalah bantuan program Kementerian Tenaga Kerja, dalam upaya mencetak tenaga terampil di bidang teknik las. Program tersebut pun disalurkan melalui Yayasan Terpadu Sion Muara Fajar bentukan gereja tersebut.
Pimpinan HKBP Distrik XXII Riau, Pdt. Mangantar Tambunan, M.Th mengucap penuh syukur atas program tersebut. Ia berterima kasih kepada Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), yang memfasilitasi pengajuan bantuan yang dapat mencetak SDM kompeten dan terampil.
“GAMKI telah membuktikan dirinya sebagai anak yang lahir dari gereja memberi tindakan nyata,” ungkap Mangantar yang juga Ketua PGI Wikayah Riau dalam sambutannya di hadapan Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat yang juga hadir.
Acara sederhana yang diawali kebaktian dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut berlangsung khidmat. Mangantar didaulat meletakkan batu pertama yang pertama didampingi Pendeta Resor HKBP Sion Muara Fajar, Pdt. Rustam Adolf Tambunan.
Peletakan batu pertama disusul Sekum DPP GAMKI, Sahat Sinurat bersama Ketua DPP GAMKI Bidang Ketenagakerjaan, Paul Pasaribu dan Ketua DPD GAMKI Riau, Roy Manurung. Dilanjutkan Anggota DPRD Pekanbaru, Krisman Hutagalung dan perwakilan dari organisasi Kristen di Riau, Ketua Perkumpulan Senior GMKI Riau, Raya Nainggolan dan Winton Parapat dari PIKI Riau.
Pdt. Rustam mengakui kehadiran pemerintah untuk gereja. Menurut dia, selama ini keterbatasan informasi menjadi faktor penghalang gereja mendapat program bermanfaat dari pemerintah.
Selain itu, kelengkapan dokumen sangat penting.
“Kita sadari perlunya kelengkapan dokumen. Jadi kalau ada bantuan program seperti ini, kita siap,” kata Rustam.
Sementara itu, Sahat Sinurat mengatakan, GAMKI saat ini berusaha untuk memfasilitasi gereja dan komunitas dalam mendapatkan bantuan program pemerintah. Menurut dia, banyak program pemerintah yang bisa diperoleh. Namun selama ini gereja dan komunitas Kristen minim mendapatkan informasi.
“Sebenarnya banyak program dari pemerintah, tapi kita jarang mendapatkan informasi. Disini peran GAMKI dan lembaga-lembaga di pusat untuk menjadi jembatan dan fasilitator. Agar program-program bermanfaat dari pemerintah dapat dirasakan oleh masyarakat di daerah,” pungkas Sahat yang juga merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI ini.