JAKARTA, gamki.or.id – Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Maruli Silaban secara tegas mengatakan jika secara organisasi GAMKI tidak ada menyatakan dukungan kepada pasangan calon (Paslon) manapun dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pernyataan ini muncul setelah, Rabu 24 Januari 2024 kemarin, sebuah komunitas melakukan deklarasi dukungan terhadap Paslon nomor urut 03: Ganjar-Mahfud.
Deklarasi yang dilakukan di Menara Citicon, Jakarta ini mengatas nama: Jaringan Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ganjar Mahfud (GAMKI GAMA). Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Gatot Eddy Pramono pun hadir dalam deklarasi itu.
Maruli memastikan jika DPP GAMKI tidak pernah mengizinkan penggunaan nama organisasi dalam kegiatan politik tersebut. Karena itu, ia mewakili pengurus mengecam keras oknum yang secara sepihak menggunakan nama organisasi.
“Kami tidak mempermasalahkan jika dukungan itu dilakukan secara pribadi. Bukan organisasi. Kami tegaskan, secara lembaga, GAMKI tidak akan memihak kepada salah satu Paslon. Kami mengecam keras penggunaan nama organisasi secara sepihak demi kepentingan politik sesaat,” katanya, Jumat, 26 Januari 2024.
Maruli menyayangkan hadirnya TPN Ganjar-Mahfud dalam kegiatan deklarasi tersebut. Pun ia merasa kecewa karena, TPN Ganjar-Mahfud tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pengurus GAMKI terkait kegiatan tersebut.
“GAMKI ini bukan organisasi yang dibentuk hanya untuk dukung-mendukung Capres. Organisasi kami sudah terbentuk sejak tahun 1962 dan terdaftar sebagai badan hukum. Seharusnya TPN Ganjar-Mahfud mengecek apakah pelaksanaan deklarasi tersebut benar dari GAMKI atau pencatutan secara sepihak,” lanjut Maruli.
Maruli meminta agar pihak-pihak yang mencatut nama organisasi GAMKI dan TPN Ganjar-Mahfud untuk segera meminta maaf secara resmi.
“Kami memberikan waktu 2 x 24 jam kepada pihak-pihak yang menggunakan nama GAMKI dan TPN Ganjar-Mahfud untuk meminta maaf secara resmi. Jika tidak ada permintaan maaf, kami akan melakukan langkah-langkah tegas lebih lanjut,” tegas Maruli.
Sekretaris Umum DPP GAMKI Alan Christian Singkali juga menegaskan bahwa DPP GAMKI membebaskan semua anggota dan pengurus untuk mendukung Capres dan Cawapres sesuai dengan aspirasinya dan hati nurani masing-masing.
“Dalam berbagai kesempatan, kami memberikan arahan kepada para anggota dan pengurus bahwa GAMKI mendukung pembangunan Indonesia Sentris. Itu sebagai wujud pemerataan pembangunan,” ucapnya.
“Namun tentang siapa Capres dan Cawapres yang didukung, kami memberikan kebebasan kepada para anggota, pasti mereka bisa menilai sendiri siapa yang paling tepat untuk melanjutkan pembangunan,” tambah Alan.
Alan menyampaikan, para anggota dan pengurus GAMKI memiliki latar belakang politik yang berbeda-beda. Sehingga secara organisasi, DPP GAMKI menyepakati untuk tidak menyatakan dukungan resmi kepada paslon tertentu.
“Kehadiran TPN Ganjar-Mahfud dalam kegiatan deklarasi yang mencatut nama organisasi GAMKI menjadi polemik di internal kami. Banyak sekali anggota, pengurus, warga Gereja, para Pendeta, bahkan masyarakat umum di berbagai daerah yang resah dan menghubungi kami karena adanya deklarasi tersebut,” lanjut Alan.
Menurut Alan Singkali, berdasarkan komunikasi selama ini dengan para pimpinan Gereja di berbagai daerah, sudah terlihat dukungan sebagian besar warga Gereja mengarah ke Capres-Cawapres tertentu. “Sebagai GAMKI kami tidak perlu menyampaikan arah dukungan mayoritas umat Kristen tersebut,” terangnya.
“Namun kami menduga dicatutnya nama GAMKI yang merupakan salah satu organisasi Kristen terbesar di Indonesia, bertujuan untuk memecah dukungan umat Kristen kepada paslon tertentu. Silakan saja berkampanye, tapi jangan mencatut nama organisasi secara sepihak. Ini yang sangat kami sayangkan,” katanya lagi. (*)