Jakarta, gamki.or.id – Yeremia 7:1-15 mengingatkan kita pada kondisi bangsa Israel yang sedang mendapat teguran Tuhan karena ibadah mereka tidak berdasar pada Tuhan. Ajaran spiritual Israel saat itu, sudah tidak murni karena adanya pernikahan politis yang berdampak pada percampuran ajaran agama.
Dalam konteks ini, Nabi Yeremia menyampaikan pesan Tuhan agar bangsa Israel memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya supaya Tuhan tetap berdiam di Bait Allah.
Firman Tuhan itu disampaikan Ketua Bidang Persekutuan dan Kerohanian DPP GAMKI Pendeta Shuresj Tomaluweng pada Ibadah Mingguan di Sekretariat DPP GAMKI, Jl. Cirebon 17, Menteng, Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2024.
”Apa yang terjadi di Israel pada era Nabi Yeremia juga menjadi refleksi bagi pemuda Kristen, khususnya Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) untuk terus memperhatikan tingkah laku dan perbuatannya sehingga Tuhan juga berdiam di tengah-tengah kita,” kata Shuresj Tomaluweng.
Ibadah mingguan ini dihadiri belasan orang kader GAMKI, termasuk Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Sinurat dan Sekretaris Umum Alan Singkali.
”Setelah memperbaiki tingkah laku dan perbuatan, pemuda GAMKI diharapkan juga dapat berbuat bagi orang lain yang berada di luar sana sebagaimana di Alkitab mengingatkan kita untuk menunjukkan perbuatan sebagai tanda iman kita,” kata Sahat.
Sementara itu, Alan menegaskan bahwa pemuda GAMKI perlu melakukan introspeksi diri seperti yang dibagikan dalam renungan. ”Dengan demikian kita dapat menyadari bagaimana pelayanan dan tingkah laku serta perbuatan kita di hadapan Tuhan,” ungkapnya.
Ibadah Mingguan kali ini dilayani Efin Sagala sebagai pemimpin pujian diiringi Saras dan Alan Pakiding sebagai pemain musik.