Jawa Tengah – Keberadaan guru agama sangat penting guna mempersiapkan generasi penerus yang baik. Dengan pendidikan agama yang berkualitas sejak dini, diharapkan anak-anak memiliki bekal karakter serta keimanan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, saat menghadiri workshop bagi para guru pendidikan agama Kristen (PAK) sekota Salatiga.
Dance menambahkan, dirinya sangat memahami bahwa menjadi seorang guru agama tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun demikian, ia mendorong agar para guru tidak patah semangat karena menjadi pendidikan adalah suatu pelayanan mulia. Didikan merekalah yang menentukan nasib bangsa dan negara ini kelak.
“Saya bisa ngomong begini karena dulu juga seorang guru agama Kristen,” katanya.
Workshop bertajuk “Peran Guru Agama Kristen di Kota Salatiga” ini diadakan oleh GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) dan PIKI (Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia) Kota Salatiga pada 14 September 2024. Acara yang digelar di kantor BKGS (Badan Kerjasama Gereja Salatiga) tersebut diikuti oleh 30 guru agama Kristen. Selain Ketua DRD Kota Salatiga, acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nunuk Dartini, Ketua PIKI Jawa Tengah Etika Halawa, serta Ketua PIKI Salatiga Sri Surwatingsih.
Secara khusus, Nunuk Dartini mengingatkan agar para guru terus mengasah daya pikir kritis anak didiknya. Dengan memiliki pikiran yang kritis, anak-anak akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif.
“Dengan berpikir kritis, mereka juga tidak akan mudah termakan hoax yang saat ini kian merajalela di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sebagai bekal bagi para guru, Sri Surwatiningsih memberikan materi mengenai pentingnya peran guru di era digital. Selain membagikan pengalamannya sebagai tenaga pendidik, ia juga memberikan beebrapa tips pengajaran praktis yang menarik.
Acara ini merupakan salah satu program kerja Bidang Pendidikan dari DPD GAMKI Kota Salatiga. Menurut Ketua DPC GAMKI Kota Salatiga, Arron Unas, workshop seperti ini sangat penting sebagai salah satu sarana meningkatkan kompetensi para guru agama Kristen. Ia pun merasa puas dengan banyaknya respons posiif dari para peserta.
“Puji Tuhan. Artinya acara yang kami adakan ini benar-benar menjawab kebutuhan mereka selaku tenaga pendidik,” ujarnya.
Di penghujung acara, dilakukan penyerahan bantuan berupa paket sembako bagi para guru serta berfoto bersama.