Minahasa – DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulawesi Utara (Sulut) bersama KNPI Sulut dan Yayasan Meifa Elvina Waroka menggelar konferensi pers terkait kekerasan perempuan dan anak. Konferesi pers yang digelar pada hari Sabtu, 5 Maret 2025, di kantor Yayasan Meifa Ervina Waroka di Tondano, Minahasa, tersebut ini merupakan bagian dari peringatan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day/IWD) 2025.
Secara global, IWD adalah merupakan momentum untuk memperjuangkan hak-hak serta perlindngan terhadap perempuan. Termasuk kesetaraan gender guna menghapuskan diskriminasi gender yang sampai saat ini masih banyak terjadi di tengah masyarakat.
Ketua DPD GAMKI Sulut, Fransiskus Enoch, dalam sambutannya mengingatkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan masih sangat tinggi. Ia pun berharap semua pihak berperan aktif mengatasi hal ini. Bahkan ia menyatakan akan membuka posko yang secara khusus akan menerima serta menindaklanjuti kasus kekerasan terhadap perempuan.
“Kami siap mengadvokasi masalah kekerasan perempuan dan anak,” kata anggota DPRD Kabupaten Minahasa ini.
Ia juga berharap GAMKI di semua kabupaten dan kota di Sulawesi Utara juga membuka posko serupa. Setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh Badan Advokasi Hukum DPD GAMKI Sulawesi Utara.
“Sekarang sudah dicanangkan di Minahasa. Selanjutnya, silahkan 15 Kabupaten/Kota lainnya di Sulawesi Utara menyusul dan akan kita kawal bersama,” tandasnya.

Pernyataan Enoch mendapat dukungan dari Meifa Elvina Waroka. Pemilik Yayasan Meifa Elvina Waroka ini mengatakan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan sudah sangat memprihatinkan.
“Hingga minggu pertama bulan Maret tahun 2025, kami sudah menerima 85 laporan kasus. Umumnya para korban masih di bawah umur, rentang usia 13 sampai 16 tahun. Sayangnya, penanganan kasus banyak menghadapi kendala. Salah satunya tekanan dari pihak keluarga yang menginginkan proses penanganan kasusnya dihentikan” ujar Meifa.
Dukungan agar masalah kekerasan terhadap perempuan ditindaklanjuti secara serius mendapat dukungan dari Ketua KNPI Sulawesi Utara, Rifky Roring. Sebagai organisasi kepemudaan yang sangat menolak kekerasan, ia berharap pemerintah dan pihak kepolisian lebih pro aktif terhadap masalah ini. sigap dan concern pada kasus ini.
“Masyarakat silakan melapor. Jangan takut, karena semua dilindungi oleh udangan-undang yang berlaku,” timpal Leoni Mongi, Wakil ketua Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPD KNPI Sulawesi Utara Leoni yang juga menjabat sebagai anggota Komisi 2 di DPRD Minahasa.